Dunia sastra tidak akan pernah mati, sastra akan tetap hidup dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Pada harian Kompas Minggu
(11/4) dimuat artikel yang berjudul “Mengunyah Fiksi Mini Sepanjang
Hari”. Fiksi mini merupakan istilah baru di dunia sastra. Apabila
digolongkan dalam ranah sastra, fiksi mini dapat dimasukkan dalam karya
prosa. Mengapa demikian? Fiksi mini hampir mirip dengan cerpen, hanya
cerita yang dituangkan dalam fiksi mini lebih singkat. Fiksi mini yang
dimaksud adalah sebuah cerita yang mengandung unsur intrinsik dan dibatasi 140 karakter. Walaupun cukup “mini” fiksi mini merupakan sarana untuk berkarya bagi seseorang.
Berikut contoh fiksi mini:
aku
sungguh mencintaimu sayang,”kata sang suami didpn makam istrinya. “Juga
uang hasil korupsiku yg kusimpan bersama petimatimu” #fiksimini
“Katakan
pdku,sejak kapan kau mencintaiku?”tanya sang pemuda pd sigadis.”Sejak
kamu kena amnesia,sayang”sahut si gadis tersenyum #fiksimini
“Sst..istri si bos itu bekas pacarku dulu lho,”kata lelaki itu pd kawannya.”Sama dong! istrimu jg bekas pacarku,”jwb kawannya #fiksimini
“Kamu
cantik, tapi aku tak mencintaimu,”kata si pemuda dgn
perih.”Kenapa?”tanya sigadis.”Karena kelamin kita beda”sahut si pemuda #fiksimini
Sumber:
Kompas, 11 April 2010
0 komentar:
Posting Komentar
My blog is dofollow...
pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu memberi apresiasi dengan meninggalkan pesan komentar...